Meta Description: Ingin tahu bagaimana dosen merancang RPS yang efektif dan relevan dengan pendekatan Outcome Based Education (OBE)? Artikel ini membahas langkah-langkah praktis, contoh nyata, dan referensi ilmiah untuk mendukung pembelajaran berbasis capaian.
Keyword utama: RPS OBE, rancangan pembelajaran,
Outcome Based Education, capaian pembelajaran, kurikulum perguruan tinggi
Pendahuluan: Mengapa RPS Harus Berbasis OBE?
"Education is not the learning of facts, but the
training of the mind to think." – Albert Einstein
Setiap dosen pasti pernah menyusun Rencana Pembelajaran
Semester (RPS). Tapi, seberapa sering kita bertanya: apakah RPS yang kita buat
benar-benar berorientasi pada hasil belajar mahasiswa? Di era pendidikan tinggi
yang semakin kompetitif dan global, pendekatan Outcome Based Education (OBE)
menjadi standar internasional dalam merancang kurikulum dan pembelajaran.
OBE menekankan pada capaian akhir yang harus dimiliki
mahasiswa setelah menyelesaikan suatu mata kuliah. Ini bukan sekadar daftar
topik yang akan diajarkan, melainkan transformasi cara berpikir dalam mendidik:
dari input-based menjadi output-based.
Dengan kata lain, OBE mengajak dosen untuk berpikir seperti
seorang arsitek pendidikan—merancang pengalaman belajar yang bermakna dan
terukur.
Pembahasan Utama: Langkah-Langkah Merancang RPS Berbasis
OBE
1. Memahami Konsep Outcome Based Education
OBE adalah pendekatan pendidikan yang berfokus pada apa yang
harus dicapai oleh mahasiswa di akhir proses pembelajaran. Menurut Spady
(1994), OBE memiliki tiga prinsip utama:
- Clarity
of focus: Tujuan pembelajaran harus jelas.
- Design
down: Rancangan pembelajaran dimulai dari hasil yang diinginkan.
- High
expectations: Mahasiswa didorong untuk mencapai standar tinggi.
Dalam konteks RPS, ini berarti dosen harus merancang seluruh
komponen—tujuan, materi, metode, dan evaluasi—berdasarkan capaian pembelajaran
lulusan (CPL) dan capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK).
2. Menyusun Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
CPMK adalah turunan dari CPL yang lebih spesifik dan
terukur. Contoh:
CPL: Mahasiswa mampu menerapkan prinsip Lean Manufacturing
dalam proses produksi. CPMK: Mahasiswa mampu menganalisis pemborosan (waste)
dalam sistem produksi menggunakan pendekatan Lean.
CPMK harus memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, Time-bound). Gunakan kata kerja operasional dari
taksonomi Bloom revisi (Anderson & Krathwohl, 2001) seperti: menganalisis,
mengevaluasi, merancang, mengimplementasikan.
3. Menyusun Materi dan Strategi Pembelajaran
Setelah CPMK ditetapkan, dosen merancang materi ajar yang
relevan dan strategi pembelajaran yang mendukung pencapaian CPMK. Strategi bisa
berupa:
- Problem-Based
Learning (PBL) untuk mendorong analisis dan pemecahan masalah
- Project-Based
Learning untuk capaian keterampilan praktis
- Collaborative
Learning untuk membangun komunikasi dan kerja tim
Contoh analogi: Jika CPMK adalah “mahasiswa mampu merancang
sistem produksi efisien,” maka strategi pembelajarannya seperti memberikan
mereka “bahan bangunan” dan “alat” untuk membangun rumah produksi yang ideal.
4. Menyusun Penilaian Berbasis Capaian
Penilaian dalam OBE bukan sekadar nilai akhir, melainkan
bukti pencapaian CPMK. Gunakan:
- Rubrik
penilaian yang jelas dan terukur
- Authentic
assessment seperti studi kasus, proyek, atau portofolio
- Formative
assessment untuk umpan balik selama proses belajar
Contoh: Jika CPMK adalah “mampu mengevaluasi sistem kerja,”
maka tugasnya bukan sekadar pilihan ganda, melainkan analisis sistem kerja
nyata dan rekomendasi perbaikannya.
5. Menyusun RPS Secara Terintegrasi
RPS harus mencerminkan keterkaitan antara
CPL–CPMK–materi–metode–penilaian. Gunakan format standar dari
Kemendikbudristek, namun pastikan isinya berbasis OBE.
Struktur RPS OBE yang ideal mencakup:
Komponen |
Penjelasan |
Identitas Mata Kuliah |
Nama, kode, SKS, semester |
Deskripsi Mata Kuliah |
Ringkasan isi dan relevansi |
Capaian Pembelajaran |
CPMK yang terukur |
Materi Pembelajaran |
Topik dan subtopik |
Strategi Pembelajaran |
Metode dan pendekatan |
Penilaian |
Jenis, bobot, dan rubrik |
Referensi |
Buku dan jurnal terbaru |
Implikasi & Solusi: Dampak RPS Berbasis OBE
Dampak Positif:
- Mahasiswa
lebih memahami tujuan belajar
- Pembelajaran
menjadi lebih terarah dan bermakna
- Dosen
memiliki panduan evaluasi yang objektif
- Institusi
dapat menjamin mutu lulusan
Tantangan:
- Perlu
pelatihan dosen dalam menyusun CPMK dan rubrik
- Butuh
waktu dan kolaborasi lintas prodi untuk sinkronisasi CPL
Solusi:
- Workshop
penyusunan RPS OBE secara berkala
- Penggunaan
template digital dan LMS untuk integrasi RPS
- Kolaborasi
antar dosen dalam tim kurikulum
Kesimpulan: Saatnya Menjadi Arsitek Pembelajaran
Merancang RPS berbasis OBE bukan sekadar kewajiban
administratif, melainkan seni dan sains dalam mendidik. Dosen ditantang untuk
berpikir strategis, kreatif, dan berbasis data dalam menyusun pengalaman
belajar mahasiswa.
Jadi, pertanyaannya: Apakah RPS Anda sudah benar-benar
mencerminkan capaian yang ingin dicapai mahasiswa?
Mari kita ubah paradigma dari “mengajar topik” menjadi
“mencapai hasil.” Karena pendidikan bukan tentang apa yang kita ajarkan, tetapi
tentang apa yang mereka pelajari.
Sumber & Referensi
- Spady,
W. G. (1994). Outcome-Based Education: Critical Issues and Answers.
American Association of School Administrators.
- Anderson,
L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching,
and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives.
- Biggs,
J., & Tang, C. (2011). Teaching for Quality Learning at University.
McGraw-Hill Education.
- Kemendikbudristek.
(2020). Panduan Penyusunan RPS Berbasis OBE.
- Harden,
R. M. (2002). Learning outcomes and instructional objectives: is there a
difference? Medical Teacher, 24(2), 151–155.
- OECD.
(2018). The Future of Education and Skills: Education 2030.
- UNESCO.
(2021). Reimagining our futures together: A new social contract for
education.
- Trilling,
B., & Fadel, C. (2009). 21st Century Skills: Learning for Life in Our
Times.
- Mahajan,
R. (2016). Outcome Based Education: A Practical Perspective. International
Journal of Engineering Research and Applications.
- ABET.
(2022). Criteria for Accrediting Engineering Programs.
Hashtag
#RPSOBE #OutcomeBasedEducation #KurikulumPerguruanTinggi
#CapaianPembelajaran #DosenInspiratif #PendidikanTinggi #RPSEfektif
#StrategiPembelajaran #PenilaianBerbasisCapaian #KurikulumBerbasisOutput
No comments:
Post a Comment